Pengantin lelaki menangis selama ritual perkahwinan kerana diancam pistol infomalay12.blogspot.com

8/1/18

https: img-z.okeinfo.net content 2018 01 06 18 1841182 diancam-pistol-pengantin-pria-india-menangis-selama-ritual-pernikahan-kEOqTTocGo.jpg  
Foto: Reuters

BIHAR — Seorang lelaki di India diculik dan dipaksa untuk mengahwini seorang perempuan ketika sedang bekerja. Ia terakam kamera menangis dalam upacara adat yang seharusnya diliputi kebahagiaan itu.

Video berdurasi 5 minit itu menampakkan Vinod Kumar yang menangis selama ritual pernikahan. Seorang wanita menghapus air matanya dengan kain yang dikalungkan di leher lelaki itu. Pengantin lelaki itu juga terlihat menolak memakaikan vermillion-pewarna merah dalam tradisi perkahwinan India diketuai mempelai perempuan.
“Kami hanya melakukan pernikahanmu bukan menggantungmu,” ujar sang pengantin perempuan.

Melansir Metro,  7/1/2018 , Vinod Kumar diculik dan diancam dengan pistol oleh keluarga sang pengantin wanita ketika sedang bekerja. Sanjay Kumar, abangnya    merasa cemas ketika Vinod tak kunjung pulang ke rumah. Ia mendapat sebuah telepon dari nombor tak dikenal yang mengatakan bahwa adiknya telah menjadi korban Pakadua Vivah (pernikahan paksa). Ia pun segera melaporkan kes penculikan itu kepada polis . 

Vinod pertama kali bertemu dengan pengantin wanita di pernikahan temannya. Ia ditawarkan untuk menikahinya oleh pihak keluarga sang wanita. Keluarga Kumar mengatakan tidak mengenal pihak keluarga sang perempuan sama sekali. 

Setelah ritual pernikahan selesai, lelaki berusia 29 tahun itu dilaporkan lari  dan kembali ke rumahnya di Jharkand. Ia meminta perlindungan polis  setelah mendapatkan telepon dari keluarga perempuan untuk menerima sang wanita sebagai isterinya. Pihak  polis  pun mengatakan akan mengambil tindakan atas kes penculikan dan pemaksaan itu. 

“Kami mendapatkan laporan dari keluarga Vinod Kumar dan akan mengambil tindakan setelah proses penyiasatan selesai,” ujar polis  senior, Manu Maharaj.
Pakadua Vivah adalah praktik yang umum dilakukan di Bihar dan beberapa tempat lainnya. Aksi ini dilakukan oleh keluarga miskin yang tak mampu memberikan mas kahwin kepada sang lelaki.

Saibal Gupta, pakar sosiologi mengatakan, “Frekuensi penculikan pengantin lelaki telah menurun tapi tidak berhenti. Kemiskinan masih merajalela.”
Pada 2016, pihak  polis  mendapatkan hampir 3,000 laporan kes penculikan pengantin lelaki. Meski begitu tak ada satu pun pernikahan tersebut yang dibatalkan.
(dka)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :