27 Oktober 2017
Gambar hiasan (Foto: BBC)
MOGADISHU – Kelompok militan Somalia, Al Shabaab, merejam seorang perempuan hingga mati di hadapan publik kerana selingkuh. Hukuman tersebut dilakukan pada Khamis 26 Oktober siang waktu setempat di Sakow.
Ketua Kelompok Al Shabaab cabang Jubba, Syeikh Mohamed Abu Abdalla mengatakan, wanita bernama Habiba Ali Isak itu diketahui berbohong pada suaminya dengan mengatakan hendak mengunjungi keluarganya di Mogadishu. Wanita berusia 30 tahun itu malah pergi ke Sakow.
Ibu delapan orang anak itu lantas menikah lagi tanpa bercerai terlebih dahulu. Sang suami yang sah, Ali Ibrahim, membawa kes itu ke mahkamah. Isak meninggalkan suami yang sah dan delapan orang anaknya untuk tinggal bersama dengan suami barunya tersebut.
“Suami sahnya membawa kes itu ke mahkamah . Dia mengaku sudah menikah secara haram dengan suami kedua. Menurut syariat Islam, dia harus direjam sampai mati,” ujar Syeikh Mohamed Abu Abdalla, melansir dari Reuters, Jumaat (27/10/2017).
Abdalla menambahkan, suami kedua Isak juga dinyatakan bersalah atas kes perselingkuhan tersebut. Namun, lelaki itu sudah berhasil melarikan diri sebelum diseret ke mahkamah.
Militan Al Shabaab diketahui berusaha menggulingkan pemerintah yang sah selama bertahun-tahun. Mereka menganggap pemerintah yang didukung Barat itu tidak sah. Al Shabaab juga berusaha untuk menerapkan peraturan berdasarkan interpretasi hukum syariah yang ketat.
Ketua Kelompok Al Shabaab cabang Jubba, Syeikh Mohamed Abu Abdalla mengatakan, wanita bernama Habiba Ali Isak itu diketahui berbohong pada suaminya dengan mengatakan hendak mengunjungi keluarganya di Mogadishu. Wanita berusia 30 tahun itu malah pergi ke Sakow.
“Suami sahnya membawa kes itu ke mahkamah . Dia mengaku sudah menikah secara haram dengan suami kedua. Menurut syariat Islam, dia harus direjam sampai mati,” ujar Syeikh Mohamed Abu Abdalla, melansir dari Reuters, Jumaat (27/10/2017).
Abdalla menambahkan, suami kedua Isak juga dinyatakan bersalah atas kes perselingkuhan tersebut. Namun, lelaki itu sudah berhasil melarikan diri sebelum diseret ke mahkamah.
Militan Al Shabaab diketahui berusaha menggulingkan pemerintah yang sah selama bertahun-tahun. Mereka menganggap pemerintah yang didukung Barat itu tidak sah. Al Shabaab juga berusaha untuk menerapkan peraturan berdasarkan interpretasi hukum syariah yang ketat.