Rabu, 4 Oktober 2017
(Foto: Emmanuel Herman/Reuters)
DODOMA – Presiden Tanzania, John Magufuli, mengaku hanya mendapat gaji sebanyak USD4,000 sebulan. Ia mendakwa, jumlah tersebut membuatnya termasuk ke dalam daftar pemimpin bergaji terkecil di Benua Afrika.
Lelaki berusia 57 tahun itu lantas membandingkan gajinya dengan para pegawai eksekutif di perusahaan-perusahaan milik negara. John Magufuli menuturkan, meski sudah diturunkan, gaji para eksekutif itu masih lebih besar darinya, yakni pada nilai USD6,700 sebulan.
“Mereka boleh meninggalkan (pekerjaan) itu jika mereka tidak menginginkannya,” tegas John Magufuli, mengutip dari Reuters, Rabu (4/10/2017).
Curahan hati itu dilontarkannya bukan tanpa maksud. John Magufuli mengkritik penyalahgunaan dana publik yang liar di perusahaan-perusahaan milik negara. Ia bahkan menolak permintaan dari para pegawai tempatan untuk menaikkan gaji mereka dua kali ganda.
John Magufuli bukannya tidak ingin menaikkan, tetapi kondisi di mana warganya kekurangan akses terhadap air bersih, jaminan kesihatan, dan elektrik, tidak memungkinkan untuk menaikkan gaji. Ia sendiri digelar ‘Si Buldoser’ sejak naik jabatan pada November 2015 kerana senang memotong anggaran belanja negara.
Magufuli memberlakukan kebijakan pengetatan anggaran di Tanzania. Salah satunya adalah melarang para pegawai negara bepergian ke luar negeri. Ia juga memecat para ‘pekerja hantu’ yang dibayar dengan menggunakan anggaran negara.
Dakwa gaji terkecil tersebut ada benarnya jika dibandingkan dengan dua pemimpin negara Afrika lainnya. Sebagai informasi, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dibayar USD14 ribu sebulan sementara Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menikmati bayaran sebesar USD20 ribu setiap bulan.
Gaji yang diterima John Magufuli bahkan tidak ada apa-apanya daripada yang diterima Presiden Nigeria Muhammadu Buhari yang sudah mengalami pemotongan 50% sejak naik jabatan pada Mei 2015. Buhari setiap bulannya menerima USD70 ribu.