Rabu 25 Oktober 2017
Ini foto pesakit perempuan yang menderita keringat darah tersebut (Foto: University of Florence/Canadian Medical Association Journal/UPI)
FLORENCE – Dua doktor di Itali baru-baru ini dikejutkan dengan kes aneh yang mereka tangani. Sebab mereka mendapati seorang pesakit perempuan yang menderita kondisi medis yang membuatnya mengeluarkan keringat darah.
Kedua doktor dari University of Florence itu mengungkapkan penemuan kes aneh tersebut dalam tulisan mereka di Canadian Medical Association Journal. Kedua doktor itu menjelaskan, pesakit yang tidak disebutkan namanya tersebut mendakwa kepada pasukan perubatan bahwa ia sudah berkeringat darah dari wajah dan telapak tangannya selama tiga tahun.
Para doktor tersebut menuliskan bahwa pesakitnya tidak mengetahui apa penyebab utama mengapa ia berkeringat darah. Namun yang pasti, darah itu mengalir ketika ia tidur dan melakukan aktiviti fizikal.
Pesakit tersebut bahkan menjelaskan, darah akan lebih intens mengalir selama satu hingga lima minit jika ia sedang stres. “Pesakit kami telah terisolasi secara sosial akibat rasa malu kerana pendarahan itu dan ia melaporkan gejala yang konsisten ketika depresi dan panik,” jelas kedua doktor itu dalam tulisannya, sebagaimana dilansir dari UPI, Rabu (25/10/2017).
Kedua doktor disinyalir sempat skeptis dengan pengakuan perempuan itu dan akhirnya memutuskan untuk melakukan ujian. Mereka mendakwa, menyaksikan langsung pendarahan tersebut dan hasil ujian membuktikan jumlah darah serta fungsi penggumpalan darah tetap normal.
Setelah mengesampingkan pandangan bahwa perempuan ini berpura-pura, kedua doktor mendiagnosa pesakit tersebut menderita hematohidrosis. Penyakit ini dilaporkan sangat jarang terjadi dan menyebabkan darah diekspresikan melalui kulit atau pori-pori yang tidak rosak.
Walau sudah ada diagnosanya, para doktor tidak mengetahui penyebab mengapa perempuan tersebut menderita kondisi itu. Namun secara teori, keringat darah itu boleh saja disebabkan oleh gangguan pembekuan darah atau gangguan psikologisnya.
Para doktor itu kemudian memberikan ubat beta bloker yang biasanya diresepkan untuk para penderita penyakit jantung dan gangguan tekanan darah. Perempuan tersebut mendakwa, ia merasakan pengurangan tapi keringat darahnya tidak sepenuhnya berhenti.
dipetik dari Okezone
Kedua doktor dari University of Florence itu mengungkapkan penemuan kes aneh tersebut dalam tulisan mereka di Canadian Medical Association Journal. Kedua doktor itu menjelaskan, pesakit yang tidak disebutkan namanya tersebut mendakwa kepada pasukan perubatan bahwa ia sudah berkeringat darah dari wajah dan telapak tangannya selama tiga tahun.
Pesakit tersebut bahkan menjelaskan, darah akan lebih intens mengalir selama satu hingga lima minit jika ia sedang stres. “Pesakit kami telah terisolasi secara sosial akibat rasa malu kerana pendarahan itu dan ia melaporkan gejala yang konsisten ketika depresi dan panik,” jelas kedua doktor itu dalam tulisannya, sebagaimana dilansir dari UPI, Rabu (25/10/2017).
Kedua doktor disinyalir sempat skeptis dengan pengakuan perempuan itu dan akhirnya memutuskan untuk melakukan ujian. Mereka mendakwa, menyaksikan langsung pendarahan tersebut dan hasil ujian membuktikan jumlah darah serta fungsi penggumpalan darah tetap normal.
Setelah mengesampingkan pandangan bahwa perempuan ini berpura-pura, kedua doktor mendiagnosa pesakit tersebut menderita hematohidrosis. Penyakit ini dilaporkan sangat jarang terjadi dan menyebabkan darah diekspresikan melalui kulit atau pori-pori yang tidak rosak.
Walau sudah ada diagnosanya, para doktor tidak mengetahui penyebab mengapa perempuan tersebut menderita kondisi itu. Namun secara teori, keringat darah itu boleh saja disebabkan oleh gangguan pembekuan darah atau gangguan psikologisnya.
Para doktor itu kemudian memberikan ubat beta bloker yang biasanya diresepkan untuk para penderita penyakit jantung dan gangguan tekanan darah. Perempuan tersebut mendakwa, ia merasakan pengurangan tapi keringat darahnya tidak sepenuhnya berhenti.
dipetik dari Okezone