Hari ini dalam sejarah. Kebakaran Teater Kalis Api, 600 Orang Maut infomalay12.blogspot.com

 30/12/17

https: img-z.okeinfo.net content 2017 12 29 18 1837553 tragedi-kebakaran-teater-tahan-api-di-chicago-tewaskan-600-orang-a2SFxD8L6J.jpg 
 Ilustrasi: Shutterstock

KEBAKARAN Teater Iroquois di Chicago pada 30 Disember 1903 menjadi insiden kebakaran paling dahsyat sepanjang sejarah AS. Lebih dari 600 orang meninggal akibat terperangkap di dalam bangunan yang dicanang-canang tahan api tersebut. 

Teater Iroquois dirancang oleh Benjamin Marshall dan dibuka untuk umum pada 1903. Bangunan mewah bergaya Renaissance itu didesain tahan api. Bangunan itu diuji oleh Komisaris Gedung Chicago George William dan Inspektor Kebakaran Ed Laughlin. Setelah berkeliling, mereka mengatakan bangunan tersebut benar-benar tak mudah terbakar.

Di saat yang sama, editor majalah Fireproof, William Clendenin, juga melakukan pengamatan terhadap Iroquois. Ia menulis sebuah artikel pedas mengenai teater itu. Clendenin mengatakan bangunan teater memakai banyak material kayu dan tak dilengkapi dengan alarm kebakaran. 

Sebelum kejadian, bangunan itu terisi penuh dengan penonton pertunjukan Mr. Bluebeard yang dibintangi oleh Eddie Foy. Sebanyak 27 dari 30 pintu keluar terkunci. Pengurus panggung, Bill Cartlon ikut menonton pertunjukan itu, sedangkan petugas tata panggung lain keluar untuk minum.

Petugas pengatur pencahayaan yang pertama kali menyedari kebakaran itu. ia melihat lampu gas menyulut api di belakang pentas. Sialnya, area itu penuh dengan properti pertunjukan berupa kayu bakar dan kain berminyak. 

Mengutip History, Sabtu (30/12/2017) para pemain pergi ke belakang pentas setelah menyedari ada kebakaran. Foy kembali untuk menenangkan penonton dan menyuruh mereka untuk tetap duduk. Tirai bermaterial asbes diturunkan untuk membatasi penonton dari api. Namun, tirai itu sesak dan orang ramai panik.

Semua lampu di teater segera dimatikan dan orang-orang berdesakan menuju pintu keluar yang terbuka. Sebahagian massa bergerak ke pintu belakang setelah seorang petugas membukanya. Sirkulasi udara yang terjadi memicu kobaran api lebih besar di belakang pentas. 

Melihat api makin besar, petugas teater melarikan diri dan lupa membuka pintu darurat. Beberapa pintu berhasil dipecahkan pengunjung, namun pintu itu setinggi satu meter dari tanah. 

Kebanyakan korban maut duduk di dekat balkoni. Tidak ada pintu ataupun tangga kecemasan untuk keluar. Beberapa orang memilih melompat dan tubuh mereka tergeletak tak jauh dari balkoni. Ada juga pengunjung yang jatuh akibat terdorong oleh orang-orang yang terbakar di belakangnya. 

Setelah tragedi itu, William didakwa dan dihukum atas kelalaian. Datuk Bandar Chicago juga dipercayai terlibat tetapi ia tidak ditangkap. Pemilik teater juga dihukum atas kes pembunuhan akibat rendahnya tingkat keselamatan bangunan

Subscribe to receive free email updates: