AS Mungkin Kalah Jika Perang Melawan Korea Utara : Mantan Jenderal infomalay12.blogspot.com

  Sabtu 11 November 2017 

https: img-k.okeinfo.net content 2017 11 11 18 1812331 eks-jenderal-as-mungkin-kalah-jika-perang-melawan-korut-pecah-nbRR4ZTJgC.jpg  
Foto: Reuters

WASHINGTON - Seorang mantan pegawai tinggi tentera Amerika Syarikat  khuatir pasukan AS mungkin akan kalah jumlah dan mengalami kekurangan logistik jika perang benar-benar pecah dengan Korea Utara. Hal itu disampaikan Letnan Jenderal Jan Marc Jouas yang telah bersara, dalam surat yang ditujukan kepada Kongres AS.

“Pasukan AS benar-benar kalah jumlah dari tentera Korea Utara dan pasukan sekutunya yang akan terjun dalam sebahagian besar pertempuran,” kata   Letnan Jenderal Jouas sebagaimana dilansir Independent, Sabtu (11/11/2017). Mantan Wakil Komandan Pasukan AS di Korea itu juga khuatir pasukan AS akan kesukaran mendapatkan   pasukan bantuan.
“Pasukan baru boleh diserang oleh senjata konvensional atau senjata kimia di markas mereka, yang akan menunda masuknya mereka ke dalam perang”.

Dalam suratnya kepada Kongres, Jouas mengatakan, tindakan tentera apapun, bahkan yang terbatas yang dilancarkan terhadap rezim Kim Jong-un sangat mungkin berkembang menjadi perang skala besar. Menurutnya, perang seperti itu belum tentu dapat menghancurkan kapabiliti nuklir Korea Utara, belum lagi menimbulkan gelombang pelarian yang besar. 

“Jumlah korban yang sangat besar dan krisis pelarian akan berkembang dan mencakup lebih dari 100 ribu warga AS yang tidak berperang. Ramai dari mereka akan mengandalkan pasukan AS untuk membawa mereka keluar dari Semenanjung Korea," tambahnya.
Selain itu, tidak boleh dikesampingkan juga adanya kemungkinan Korea Utara akan menggunakan senjata nuklirnya. 

Banyak pengamat, bahkan Menteri Pertahanan AS, James Mattis mengatakan, perang total dengan Korea Utara akan menimbulkan banyak korban dan kerosakan. Korea Utara memiliki banyak persenjataan dan bahan peledak yang diarahkan ke negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel), terutama Ibu Kota, Seoul. 

Surat itu disampaikan Jouas di saat Presiden AS, Donald Trump melakukan tour berkeliling Asia untuk mengumpulkan dukungan guna menghentikan program nuklir dan rudal balistik Korea Utara. Meski tetap mengambil sikap keras, beberapa pernyataan Trump terkait Korea Utara beberapa hari terakhir bernada yang lebih lembut dan mulai condong ke arah penyelesaian melalui jalur diplomasi.

Dalam satu kenyataannya di Seoul minggu ini, Trump meminta Korea Utara untuk kembali ke meja  rundingan dan kembali menegosiasikan kesepakatan demi kebaikan bersama.
"Masuk akal bagi Korea Utara untuk datang ke meja perundingan dan membuat kesepakatan yang bagus untuk rakyat Korea Utara dan dunia," ujar Trump.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :