24/7/17
JAKARTA - Apichai Manthong, seorang penjaga penjara di Kantharalak, Thailand tak kuasa menahan pilu ketika melihat dua kanak-kanak datang ke penjara yang dijaganya.
Dua kanak-kanak tersebut telah mengayuh basikal selama lima jam dari Provinsi Sisaket hanya untuk melihat ayahnya yang kini mendekam di penjara. Jarak rumah mereka ke penjara tak kurang dari 50 kilometer.
Apichai dalam akaun Facebook-nya menulis, meski sudah mengayuh basikalnya jauh, doa kanak-kanak tersebut kurang beruntung kerana datang di hari yang salah. Pasalnya, keduanya datang di hari larangan untuk warga berkunjung.
Dia pun bertanya tentang ibu keduanya, "Ibu di Bangkok," jawab keduanya yang mengaku tinggal bersama nenek. Mereka juga punya seorang saudara, tapi mengidap penyakit mental.
Dua kanak-kanak tersebut telah mengayuh basikal selama lima jam dari Provinsi Sisaket hanya untuk melihat ayahnya yang kini mendekam di penjara. Jarak rumah mereka ke penjara tak kurang dari 50 kilometer.
Apichai dalam akaun Facebook-nya menulis, meski sudah mengayuh basikalnya jauh, doa kanak-kanak tersebut kurang beruntung kerana datang di hari yang salah. Pasalnya, keduanya datang di hari larangan untuk warga berkunjung.
Dia pun bertanya tentang ibu keduanya, "Ibu di Bangkok," jawab keduanya yang mengaku tinggal bersama nenek. Mereka juga punya seorang saudara, tapi mengidap penyakit mental.
Tak dapat membawa keduanya melihat sang ayah, Apichai kemudian membawa mereka ke bagian administrasi untuk melihat jadwal ayah mereka bebas.
"Mereka sangat bahagia mendengar tanggal ayah mereka bebas. Aku begitu tersentuh melihat kasih sayang yang mereka punya untuk ayahnya. Mereka sengaja menggunakan waktu libur sekolah untuk melihat ayah mereka. Aku hampir menangis," tulis Apichai.
Kasihan, Apichai kemudian memberikan kedua kanak-kanak itu uang sekitar Rp40 ribu dan air putih.
Kisah ini membuat netizen terharu. Mereka pun berterima kasih ke Apichai yang telah berbaik hati kepada kedua bocah tersebu